Kabupaten Manggarai Barat, Yosep Suhandi, ST menjelaskan perintisan jalan baru ke destinasi wisata Air terjun Cunca Jami masih dalam proses perencanaan Konsultan Perencana. Pelaksanaan fisiknya dilaksanakan pada Juni 2022 mendatang.
"Masih dalam proses perencanaan oleh Konsultan Perencana, Pelaksanaan fisiknya diperkirakan bulan Juni", kata Yosep Suhandi ketika dikonfirmasi via WhatsApp, Jumat (25/3).
Sejumlah petugas dari Dinas Bina Marga, Bina Konstruksi dan Perhubungan Kabupaten Manggarai Barat hadir di lokasi melakukan
pengukuran jalan baru tersebut pada Selasa (22/3/2022) kemarin. Ikut dalam kegiatan ini, perwakilan pemerintah Kecamatan Mbeliling dan para pemilik tanah warga Desa Persiapan Golo Ratung.
Yosep Suhandi membenarkan stafnya telah melakukan survei lokasi. Tahapan selanjutnya adalah proses tender. "Staf dari Dinas dan Konsultan Perencana lakukan survey. Hasil perencanaan itu nanti proses tender lagi untuk pekerjaan fisiknya", jelasnya.
Camat Mbeliling, Robertus Resmianto, SP melalui Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Pemerintah Kecamatan Mbeliling, Heronimus Veri Much menyebutkan hasil pengukuran kemarin, total panjang lintasan jalan baru ke Air Terjun Cunca Jami sepanjang 950 meter dan lebar 8 meter.
"Pengukuran jalan baru ke tempat obyek wisata Cunca mulai dari STA 000 jalan Warsawe-Meleng sebelum jembatan Wae Mentik sepanjang 950 meter dan lebar 8 meter", kata Veri.
Veri mengatakan ruas jalan baru itu melintasi tanah milik warga setempat. Para pemilik tanah, kata Veri, menyambut baik program Pemkab Mabar dan merelakan tanah mereka untuk jalan baru ke Cunca Jami.
"Warga pemilik tanah sudah sepakat dan tanpa ada paksaaan untuk membuka jalan baru. Mereka sangat antusias dengan pembukaan jalan baru tersebut. Para pemilik tanah hadir saat pengukuran dan bahkan mereka yang mengarahkan para petugas menentukan lokasi pengukuran jalan baru tersebut", ujar Veri menjelaskan.
Cunca Jami & Desa Glora
Air terjun ini berada di wilayah Desa Persiapan Golo Ratung (Glora), pemekaran dari Desa Cunca Wulang, Kecamatan Mbeliling. Air terjun ini mengalir dari bentangan sungai Wae Mentik yang memendam kisah historikal. Beberapa tahun silam, ada seorang warga dari kampung Tohong (kampung tetangga) bernama Donatus Jami. Donatus hilang dari rumahnya berhari-hari. Dalam penelusuran, warga menemukan Donatus Jami gantung diri di area air terjun itu. Air terjun itu kemudian diberi nama Cunca Jami.
Sebelumnya, Air terjun Cunca Jami belum dikenal banyak orang. Para wisatawan mancanegara pun domestik hanya mengenal air terjun Cunca Wulang yang nota bene terletak tidak jauh dari Cunca Jami. Hal ini bisa jadi karena promosi kepariwisataan Manggarai Barat hanya mengenal nama air terjun Cunca Wulang.
Namun bekangan ini, para wisatawan lokal makin ramai melancong ke Cunca Jami. Air terjun ini menyimpan sejuta pesona dan daya tarik wisata yang luar biasa. Keunikan air terjun ini terpahat pada panorama batu-batu balok tersusun rapi bagaikan bangunan purbakala yang sulit dimengerti akal sehat.
Melansir Wikipedia, batu balok menyerupai kolom basal merupakan salah satu formasi batuan dengan bentuk paling unik yang pernah ada di muka bumi. Kolom-kolom batu balok ini terbentuk karena proses vulkanik atau erosi yang terjadi di masa lampau. Menurut Pusat Warisan Dunia UNESCO, kolom-kolom basal ini terbentuk karena letusan gunung berapi yang terjadi pada zaman purba.
Jejak petualangan penulis tahun lalu menemukan batu-batu balok berbentuk prisma di sepanjang tekstur tebing air terjun Cunca Jami. Bahkan di bagian puncaknya ditemukan pula batu-batu menyerupai sisik ikan raksasa. Semuanya menampilkan keunikan lanskap bagi siapapun yang memandang. Batu balok itu bertumpuk dengan posisi vertikal, ada pula yang horizontal. Untuk menggapai seluruh spot unik yang ada di sepanjang alur air terjun ini, pengunjung harus punyai nyali mendaki tebing batu yang ekstrem. Tetapi percayalah, keletihan langsung dibayar tunai. Panorama menawan dari atas tebing batu balok sepanjang aliran air terjun dan penampakan batu sisik di puncaknya membuat pengunjung enggan pulang.
Desa persiapan Golo Ratung (Glora) hanya memiliki satu anak Kampung, yakni Kampung Meleng yang dihuni ratusan jiwa penduduk. Desa Glora diapiti tiga anak sungai, yakni Wae Mentik dan Wae Mene di bagian barat berbatasan dengan Desa Induk Cunca Wulang dan Wae Rawas di bagian timur berbatasan dengan Desa Tiwu Riwung.
Seluruh penduduk yang menghuni Desa Glora bekerja sebagai petani. Areal persawahan mereka membentang di lembah dan lereng-lereng di sepanjang tiga anak sungai tersebut. Selain sawah, Desa ini merupakan salah satu sentra produksi komoditi perkebunan kemiri, kakao dan Porang yang luar biasa. Sejak tiga tahun terakhir ini, warga di Desa ini giat menanam Porang. Bahkan ada sejumlah petani Porang yang memanen hingga puluhan juta rupiah.
Ide kreatif mileneal Desa Glora
Air terjun ini mulai dilirik wisatawan berawal dari ide kreatif anak-anak muda yang didalangi Vinsen Mulyadi menggelar Apel Bendera Merah Putih memperingati HUT RI ke-75, 17 Agustus 2020 di Air Cunca Jami. Gemercik air terjun Cunca Jami menjadi saksi bisu Bendera Merah Putih berkibar agung di puncak tebing batu balok purbakala itu. Ratusan warga Kampung Meleng, tua muda dan anak-anak bersatu mengibarkan sang saka merah putih seraya mendendangkan lagu Indonesia Raya di air terjun itu.
"Selain warga Meleng, pelaku wisata dari kota Labuan Bajo juga hadir di lokasi itu. Kegiatan yang dilakukan, selain mengibarkan bendera merah putih, juga melakukan bakti gotong royong membersikan area sekitar air terjun Cunca Jami", ujar Vinsen Mulyadi, koordinator kegiatan tersebut.
Slank ke Cunca Jami
Tidak beberapa lama kemudian artis papan atas Indonesia, Slank bersama crew menjejakan kakinya di tangga batu balok Cunca Jami.
Personil Band Slank yang datang
adalah Kaka (vokalis), Ivan Bimbim (drumer), dan Ivanka (gitar bass). Mereka tiba di Cunca Jami, Senin (31/8/2020). Slank sangat menikmati pesona air terjun Cunca Jami yang mengalir dari celah-celah batu balok yang unik. Di pinggir kolam air terjun nan eksotis itu, grup Slank menyanyikan lagu "Terlalu Manis" diring dawai Ukulele. Grup Slank relaks santai menikmati suasana alam air terjun Cunca Jami. Gemercik air yang membuncah dari tangga ke tangga batu balok seakan-akan ikut bernyanyi "terlalu manis" bersama Slank. Kaka, vokalis Slank usai melantunkan lagu "Terlalu Manis" membasuh mukanya di kolam Cunca Jami. Dia merasakan kesejukan air pegunungan Mbeliling.
Kedatangan Slank mendapat sambutan hangat warga Kampung Meleng. Bahkan, untuk mengabadikan momen luar biasa itu, generasi milenial Kampung Meleng memberikan cindera mata berupa baju kaos bertuliskan Cunca Jami Meleng dan topi Re'a khas Kempo.
Sebelum meninggalkan Cunca Jami, Slank berpesan kepada warga Kampung Meleng agar menjaga keaslian air terjun Cunca Jami.
* (Robert Perkasa)